Kamis, 10 Maret 2011

kreativitas dan inovasi


KREATIVITAS &iNOVASi
Oleh Dede Martino




Kata Pengantar___________________________________________
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki sumberdaya yang berlimpah, mulai dari jumlah populasi yang cukup tinggi, sumberdaya alam yang kaya keragaman, budaya masyarakat yang beragam, anak bangsa yang cerdas. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembangnya budaya kreativ dan inovasi.

Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dan inovasi dibutuhkan pelatihan dan pengetahuan tentang kreativitas dan inovasi. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT karena telah dapat menyusun buku Kreativiatas dan Inovasi ini, saya berharap buku ini dapat menjadi cikal bakal pengembangan buku pelatihan pada Program Mahasiswa Wirausaha di Universitas Jambi.

Untuk kehidupan yang lebih baik dan kemajuan bangsa Indonesia, ysaya berharap terbitnya buku ini dapat mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi yang lebih cepat dan terarah. Semoga Yang Maha Kreativ dan Inovatif memberikan rahmad dan kasih sayangNya untuk kita semua.





Filosofi Orang Kreativitas
Orang yang kreativ diibaratkan bagai air, jernih tidak berbau, dinamis, fleksibel, nyata dan dapat disentuh. Tidak seperti udara yang tidak dapat disentuh atau benda padat yang tidak fleksibel. Orang kreativ tak dapat dikuasai karena penguasaan seperti menggenggam air, air akan keluar ke sela-sela jari pada saat dicengkram. Namun orang kreativ dapat di kendalikan dengan diwadahi, hanya wadahlah yang mampu mengendalikan orang kreativ. Apapun bentuk wadahnya, orang kreativ akan menempatkan dirinya sehingga sesuai dengan bentuk wadahnya (Dede Martino, 2009).


Moto, tenaga terbesar untuk melakukan kegiatan kreativ yang bersifat inovatif adalah adalah beribadah membantu memecahkan masalah orang lain dan kalaulah produknya menghasilkan secara ekonomi dipergunakan untuk mendorong siklus pemecahan masalah yang baru, sehingga hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.






PENDAHULUAN

Kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidak pastian membuat negara kita semakin terpuruk dan mengalami ketidak pastian. Pada saat krisis ekomomi, semua negara mengalami krisis, namun serta merta dengan cepat mereka dapat mengembalikan stabilitas enomi negaranya, sedangkan Indonesia sangat lambat untuk dapat sembuh kembali dari kondisi krisis.

Menurut seorang pelaku ekonomi Indonesia yaitu Bapak Ciputra, lambatnya kita dapat kembali sembuh dari kertepurukan ekonomi adalah dikarenakan Republik Indonesia ini mengalami masalah besar pada kreativitas. Minimnya kreativitas pada sumber daya yang ada merupakan penyebabnya, idealnya kreativitas tersebut harus dimiliki oleh segenap komponen mulai dari pimpinan sampai tukang sapu.

Minimnya kreativitas ini berimbas pada kondisi daya saing nasional, Indonesia daya saingnya jauh tertinggal dibandingkan Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Malaisia, Korea, India dan Cina. Daya saing Indonesia mendekati daya saing filipina, vietnam dan srilangka. Berdasarkan kondisi yang telah pernah kita alami dan pengalaman bangsa lain, maka kita harus meningkatkan kamampuan kreativitas sumber daya kita.

KREATIVITAS ITU APA ?

Untuk mengembangkan sesuatu hal tentu kita harus tahu dulu apa yang akan kita kembangkan, begitu juga dengan kreativitas untuk mengembangkannya kita harus tahu dahulu apa yang dimaksud dengan kreativitas.

Sebagian ilmuan menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang bersifat unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru, indah, efisien, tapat sasaran dan tepat guna.

Sebagian lagi menyatakan bahwa kreativitas adalah merupakan kemampuan untuk melihat, menyadari, bersifat peka dengan tidak mengikuti begitu saja ukuran-ukuran yang dianut oleh kaum mapan dan menanggapinya. Semua tanggapan yang dihasilkan merupakan cetusan daya kerohanian dan seluruh kepribadian yang merupakan aktualisasi kehidupan, cetusan tersebut tidak dapat diterka dan diramalkan sebelumnya dan menimbulkan dinamika pembawa perubahan yang berarti dan bisa saja menyimpang dari ramalan ilmiah.

KEMAMPUAN MENTAL

Seorang yang kreativ memiliki cirikhas kemampuan mental kreativ, yang pada kembanyakan orang awan kemampuan ini belum di asahnya atau diabaikan saja, sehingga tidak setajam orang-orang telah menjadi kreativ. Oleh karena setiap orang memiliki potensi untuk kreativ, maka orang awam di istilahkan sebagai intan yang belum digosok sehingga belum menunjukan kilaunya.

a. Kemampuan melihat

Untuk menjadi kreativ kita harus mengubah mental kita sehingga siap untuk menjadi mental yang kreatif. Seseorang yang akan mengubah dirinya menjadi seorang kreatif harus sudah mulai belajar untuk menyiapkan diri dan meningkatkan kemampuannya untuk dapat melihat secara lebih teliti dan rinci segala sesuat disekitarnya, tingkatkan kemampuan kita untuk melihat secara jelas apa-apa yang menurut kita sangat menarik, apabila kita tidak mampu dalam sekali melihat untuk memahami segala sesuatunya, maka lihatlah berulang-ulang, sampai ada makna dan tertanam apa sebenarnya yang kita lihat.

Dengan banyak melihat segala sesuatunya secara rinci, maka akan tertanam banyak hal yang berhubungan dengan logika di dalam fikiran, atau hal-hal yang berhubungan dengan rasa dan seni di dalam dada kita. Pada akhirnya semua yang kita lihat dapat menjadi peluru untuk meluncurkan kreativitas.

Perlu disadari bahwa tidak semua yang kita lihat akan berguna pada saat itu juga, tetapi kekayaan mental dari hasil banyak melihat secara teliti akan menjadi data base yang akan memperkaya dan memperkuat kemampuan kreativitas kita berikutnya. Semakin kaya data base dari hasil melihat maka akan semakin mudah untuk menelorkan ide-ide kreativ yang brilian yang bersifat mudah diterapkan.

Kebanyakan kita tidak mau melihat segala sesuatu walau hati kita sangat tertarik, banyak alasan sehingga seseorang tidak mau menyempatkan diri untuk melihat segala sesuatunya secara rinci, beberapa alasan yang dikemukaan oleh oran awam sehingga menghalangi adalah :
1. Saya tidak punya cukup waktu untuk melihat hal tersebut, karena saya sangat tergesa-gesa.
2. Saya sedang capek dan malas untuk melihat kesana, karena kondisi sekarang sangat nyaman disini.
3. Gengsi untuk kesana, karena kondisinya tidak cocok dengan saya atau tidak seperti yang saya inginkan.
4. Itukan sudah biasa, semua orang bisa begitu dan umumnya dari saya kecil memang sudah begitu, untuk apa dilihat-lihat, kan tidak ada yang luar biasa dengan hal tersebut.
5. Itu hanya permainan anak kecil biasa, saya sudah dewasa.
6. Itu hanya kegiatan orang yang tidak sekelas dengan saya.
7. Bagaiman pendapat orang bila saya pergi kesana untuk melihat hal tersebut.
8. Memalukan sekali bila orang lain tahu saya memperhatikan hal tersebut.
9. Lagi tanggung nih, saya selesaikan ini dahulu, kalau sempat akan saya lihat itu nanti.

Oleh sebab itu apabila anda ingin memiliki kemampuan untuk melihat secara rinci, maka rasa enggan, malu, gengsi, malas bukanlah menjadi halangan, segala kosekuensi yang diakibatkan oleh hal tersebut secara mental harus kita sadari dan kita hadapi dengan tabah dan sabar.


b. Berusaha Menyadari dan Bersifat Peka

Selalu berusaha menyadari apa yang sebenarnya yang terjadi disekeliling kita dan bersifat peka terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi merupakan kemampuan mental kreativ yang mesti dipupuk dan diasah.

Menyadari dan bersifat peka adalah salah satu bentuk kondisi perasaan manusia untuk siap mengerti secara mental apa yang sedang terjadi. Kepakaan sangat kuat di picu oleh kemampuan emosi seseorang untuk tersentuh atau memfokuskan emosinya ikut bergetar melihat hal-hal yang ada disekitarnya. Kepekaan adalah kamampuan emosi manusia dengan cepat menyadari tentang hal-hal yang ada di sekitarnya, pada kondisi pemicu pada kadar sangat ringan.

Kepekaan seorang manusia sangat berkaitan dengan rasa, kepakaan rasa merupakan bagian lain yang sisinya sangat erat hubungannya dengan seni. Pada umumnya orang orang yang mengasah dirinya dengan bermacam bentuk seni (seni lukis, suara, musik, patung, drama, bahasa, lainnya) akan mudah menimbulkan kepakaan.

Oleh sebab itu banyak sekali orang-orang kreatif memiliki kamampuan seni tertentu, karena dengan adanya keseimbangan antara seni dan logika menyebabkan ia lebih peka dan mampu menimbulkan ide kreativ yang luar biasa.

c. Tidak Mengikuti Begitu Saja Ukuran Kaum Mapan

Tidak mengikuti begitu saja ukuran-ukuran yang dianut oleh kaum mapan, merupakan salah satu penyebab orang-orang kreatif tidak disukai oleh kaum mapan. Diasingkan karena tidak menganut ukuran-ukuran yang sama merupakan salah satu hal menyakitkan yang sering dihadapi oleh orang–orang kreativ, masyarakat kita tidak mudah menerima orang begitu saja orang–orang yang tidak sependapat dengannya, masyarakat umum bahkan akan bersifat difensif atau mempertahankan ukuran-ukuran yang dianutnya, bahkan bisa-bisa menciderai baik itu secara psikologis maupun secara fisik.

Untuk itu seorang yang mulai mengarahkan dirinya untuk berfikir dan bersikap kreatif sudah harus menyadari hal tersebut, dan siap menerima konsekuensi yang diakibatkan oleh hal tersebut. Semua hal yang diakibatkan oleh ketidak sepahaman kita dengan orang lain hanya dapat dihadapi dengan kesabaran dan memahami mengapa mereka besikap demikian. Mau-tidak mau agar kita dapat mewujudkan ide yang kita buat, minimal kita bersabar dan mengurangi konflik emosional dan fisik sampai produk kreativ yang kita idam-idamkan terwujud dan di pertunjukkan ke khalayak ramai.

Akibat lain dari ketidak sepahaman tentang ukuran-ukuran yang dianut dengan kaum mapan adalah kemungkinan tertutupkan akses dana untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang kita rencanakan. Umumnya kaum mapan memiliki tingkat ekonomi dan akses ekonomi yang kuat, salah satu hal yang mungkin terjadi apabila terjadi ketidak sepahaman dengan kaum mapan adalah tertutupnya akses finansial. Oleh sebab itu seorang yang kreatif harus sudah menyadari kondisi tersebut dan bersiap-siap untuk mencari alternatif pendanaan lain untuk mewujudkan ide kreativitasnya.

d. Berani Gagal

Salah satu sifat orang yang kreativ adalah berani menghadapi kegagalan, kenapa demikian? Seorang yang kreativ akan selalu mencoba menapaki daerah yang tidak dikenal yang pada umumnya penuh dengan ketidak pastian, penuh misteri dan belum terpetakan, oleh sebab itu kegagalan adalah hal yang lumrah dan pasti harus dihadapi. Keberanian menapaki daerah baru yang penuh ketidak pastian merupakan hal yang telah diperhitungkan oleh seorang yang kreativ, bahkan mereka mampu dan telah memperkirakan dimana kegagalan tersebut akan ditemui.

Kegagalan memang sesuatu yang menyakitkan, akan tetapi kegagalan tersebut baru bermakna apabila suatu saat dibaliknya kita tahu akan menikmati suatu kesuksesan. Seandainya orang kreativ tersebut adalah semut, maka kesuksesan setelah mengalami kegagalan adalah gula yang selalu menggodanya. Oleh sebab itu beberapa kagagalan tidak akan memiliki arti apa-apa bila dibandingkan dengan satu kesuksesan.

Pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah benih kesuksesan, jadi kalau dalam hidup ini anda belum pernah merasakan kegagalan, anda tidak dapat menikmati kesuksesan. Karena seseorang hanya bisa merasakan manis, bila dia telah pernah mencicipi rasa pahit, orang tidak akan menghargai kesehatan bila dia belum pernah sakit.

Hanry Ford mengatakan Nikmatilah kekalahan dan kegagalan anda dan tetaplah bersyukur pada Allah SWT, jangan anda malah menjauhi Nya. Kegagalan akan dapat dihadapi dengan kesabaran, bagi orang kreativ kesabaran adalah kunci menuju surga, karena kunci surga adalah sabar, kunci kemuliaan adalah rendah hati dan kunci kehormatan adalah pakaian taqwa.

e. Memiliki berbagai jenis ketrampilan

Seorang yang kreativ tidak pernah membatasi keingitahuannya tentang berbagai jenis ketrampilan, asalkan ada kesempatan baginya untuk mempelajarinya maka ia akan mencobanya, walaupun ketrampilan tersebut tidak ada hubungan dengan bidang keilmuan yang sedang di tekuninya.

Kegigihan untuk ingin tahu dan bisa segala hal merupakan hal yang harus ditumbuhkan dan akan tercipta sendiri, apabila kita telah melatih kemampuan melihat, mendengar dan kepekaan rasa. Berbagai jenis ketrampilan ini akan dapat membantu seorang kereativ untuk secara rinci mengeksplor berbagai hal, pada saat yang sama orang lain belum mampu untuk mengeksplor sampai sejauh itu.

Memiliki berbagai jenis keterampilan ini juga akan mempermudah seorang kreativ untuk mewujudkan ide kreativnya menjadi produk kreativ, proses perubahan dari ide kreativ menjadi produk kreativ menjadi lebih cepat dan rinci apabila seorang kreativ tersebut memiliki berbagai jenis ketrampilan dan sebalinya akan semakin lama bila ia tidak memiliki berbagai jenis ketrampilan tersebut.

Semakin luas spektrum keterampilan yang dimiliki oleh seorang yang kerativ, maka semakin luas ide-ide kreatif dan produk kreativ yang di hasilkan oleh seorang yang kerativ.



f. Produk Kreativ

Hasil lanjutan dari berfikir dan bertindak kreativ adalah produk kreatif. Produk kreativ memiliki ciri-ciri tersendiri dari produk lainnya, di antaranya adalah :
1. Bersifat unik
2. Baru
3. Menyimpang dari ramalan ilmiah sebelumnya
4. Tidak diterka sebelumnya
5. Menimbulkan dinamika dalam kehidupan
6. Membawa perubahan
7. Orisinil
8. Indah
9. Efisien dan efektif
10. Berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.

Produk kreatif ini bisa menimbulkan efek terhadap perikehidupan manusia di permukaan bumi, ia akan mempengaruhi ranah sosial dan ekonomi di masyaraka. Apabila ia telah dibuat untuk memecahkan masalah di masyarakat dan berdampak terhadap nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat, maka ia telah masuk ke ranah yang baru yaitu inovasi.

Inovasi

Sebagai salah satu bangsa dengan populasi penduduk yang besar dengan beragam budaya serta di dukung oleh suber daya alam yang berlimpah memiliki potensi yang besar untuk tumbuh kembangnya budaya inovasi. Pada negara-negara maju, inovasi yang dihasilkan oleh warganya diterapkan dalam dunia industri mereka sehingga menjadi motor penggerak dan penyangga pertumbuhan ekonomi mereka.

Dari penerapan cara berfikir kreativ yang menemukan ide dan dituangkan ke dalam kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi akan menghasilkan sebuah invensi, invensi ini dapat berupa proses atau hasil peroduksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil perouksi. Apabila invensi tersebut dibuat dengan pandangan menuju ke penciptaan nilai-nilai sosial dan ekonomi maka ia akan membentuk suatu inovasi baru.

Secara singkat dapat dikatakan invensi adalah thingking new things, sedangan inovasi adalah doing new things. Penemu yang konsisten menghasilkan inovasi baru dalam jumlah besar Bapak Thomas A. Edison menggambarkan proses untuk menghasilkan inovasi baru adalah 1 % ide jenius sedangkan 99% kerja keras merealisasikan ide jenius tersebut.

Perkataan lain yang menggambarkan suatu inovasi adalah suatu kesuksesan dalam melakukan eksploitasi ide baru. Kesuksesan pada pendapat ini sangat tergantung pada kemampuan kita untuk mengeksplorasi kebutuhan pasar, produk inovasi yang hebat selalu memperhatikan kebutuhan pasar, kebutuhan pasar tersebut biasanya digali dari kebutuhan hidup masyarakat yang akan menjadi pemakai peroduk inovasi tersebut.

Untuk menhasilkan suatu inovasi baru juga merupakan suatu kegiatan melakukan proses kreativ untuk menghasilkan ide baru sehingga terbentuk produk kreativ berupa teknologi, teknologi inilah yang akan dieksploitasi oleh masyarakat dan dipakai oleh masyarakat untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi, semakin besar kemampuan suatu produk kreativ dapat berperan memecahakan masalah-masalah di tengah masyarakat, maka umumnya produk kreativ tersebut akan memiliki nilai jual dan nilai sosial yang tinggi di tengah masyarakat.

Dari gambaran ini terlihat bahwa untuk bisa menghasilkan suatu inovasi kita harus melaksanakan suatu proses kreativ dan menginteraksikan lembaga-lembaga pasar dan non pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar