Kamis, 10 Maret 2011

15 DAERAH RAIH PENGHARGAAN INOVASI MANAJEMEN PERKOTAAN (KUTAI TIMUR Termasuk ga' ya.....)

JAKARTA (SINDO) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP Award) kepada 15 kabupaten/kota.

Ke-15 daerah itu adalah Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah; Kabupaten Kolaka,Sulawesi Tenggara; Kota Payakumbuh, Sumatera Barat,Kota Surakarta; Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan; Kota Pekalongan, Jawa Tengah; Kota Cimahi Jawa Barat; Kabupaten Karangasem, Bali; Kota Balikpapan, Kalimantan Timur; Kota Langsa, Nangroe Aceh Darussalam; Kabupaten Kuningan,Jawa Barat; Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Malang, Jawa Timur; dan Kabupaten Sopeng,Sulawesi Selatan. 

Secara khusus,Kota Cimahi terpilih sebagai daerah tersukses karena berhasil memborong tiga kategori penghargaan sekaligus, yakni bidang penataan permukiman kumuh, subbidang persampahan, dan subbidang pengelolaan air limbah. Ketua Tim Juri IMP Award 2010 Syarif Puradimadja mengatakan, kreativitas dan inovasi pemerintah daerah (pemda) sudah menunjukkan hasil di beberapa daerah, namun masih lemah di daerah lainnya. Kreativitas dan inovasi daerah tersebut terkait penataan ruang terbuka hijau, penataan kawasan kumuh, pengelolaan sampah perkotaan, serta perizinan pemanfaatan ruang. Pada IMP Award 2010,ada lima bidang penilaian,yakni pengelolaan pasar tradisional, penataan pedagang kaki lima, penataan permukiman kumuh,pengelolaan tata ruang, serta sanitasi perkotaan. 

“Penghargaan ini dilakukan tiap dua tahun sekali.Yang pertama dilakukan tahun 2008 dan tahun ini adalah yang kedua,”jelas Syarif di Jakarta kemarin. Menariknya, dari lima kategori tersebut, tidak satu pun daerah yang berhasil meraih penghargaan subbidang pengelolaan drainase dalam kategori pengelolaan sanitasi perkotaan.Syarif mengatakan, semua daerah memang belum bisa memenuhi standar pengelolaan drainase yang ditetapkan,sehingga penghargaan masih dikosongkan. “Menurut perhitungan teknis, ada 100 kota yang rawan sanitasi buruk dengan total luas lahan sekitar 22.500 hektare. Kawasan ini selalu tergenang air saat hujan. 

Dari itu semua,sekitar 10% berada di DKI Jakarta.DKI Nomor satu untuk drainase terburuk,”tegasnya. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, pemerintah pusat terus mendorong agar seluruh daerah kabupaten/kota membenahi pelayanan perkotaan sesuai standar yang telah disusun. Penghargaan ini,ujarnya,merupakan salah satu upaya pemerintah agar daerah memenuhi standar tersebut. (mohammad sahlan) 

Sumber: Harian Seputar Indonesia - Rabu, 23 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar