Senin, 02 Agustus 2010

 
Minggu, 01 Agustus 2010 , 10:06:00

WARGA Kecamatan Muara Bengkal sengaja lebih cepat merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-65 Proklamasi Kemerdekaan  RI tahun ini. Pada Selasa pekan lalu telah dilakukan pembagian hadiah bagi pemenang lomba olahraga.
Bupati Kutim H Isran Noor yang hadir pada kesempatan itu menyambut baik dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan menyambut HUT RI itu. “Saya maklum, karena pada peringatan ulang tahun Proklamasi  bertepatan dengan bulan puasa, sehingga masyarakat lebih awal melaksanakan berbagai kegaiatan,” kata Isran Noor.
Orang nomor satu di Kutim ini meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan Negara republik ini. Salah satunya dengan mengisi kemerdekaan melalui berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan ini.
Diharapkan persatuan dan kesatuan ini hendaknya tetap dijaga terus, terlebih menjelang pelaksanaan Pilkada bulan November mendatang. Jangan sampai masyarakat terpecah belah dan terjadi pertengkaran karena perbedaan pendapat. Sebab, yang rugi masyarakat sendiri jika terjadi pertengkaran antar warga.
Isran yakin, masyarakat Muara Bengkal sudah pandai memilih peluang dan pandai berpolitik maupun demokrasi. Dengan adanya Pemilukada tidak akan terjadi perselisihan antar warga. Sebab, persatuan dan kesatuan lebih utama dibandingkan dengan pertengkaran yang justru merugikan warga sendiri.
“Melalui peringatan HUT Kemerdekaan ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat Muara Bengkal mampu menunjukkan kebersamaan dengan mengisi kemerdekaan RI melalui berbagai kegiatan seperti perlombaan olahraga dan sebagainya,” ujarnya.
Diantara lomba yang dilaksanakan adalah pertandingan bola voli putra-putri, lomba bawa kelereng dalam sendok, tenis meja, lomba lari karung, panjat pinang dan hola hop. (kmf1)

Daerah Gue ne teman-teman doaen ye biar bisa jadi kabupaten

 
Jum'at, 21 Mei 2010 , 10:48:00

SANGATTA – Hasil kajian tim teknis dari Universitas Mulawarman (Unmul), delapan kecamatan di Kutai Timur (Kutim) layak dimekarkan sebagai satu wilayah otonom. Hasil kajian di lapangan terhadap daerah yang sering disebut sebagai Kutai Utara itu menghasilkan nilai 429. Skor sebesar itu mengindikasikan daerah itu sangat mampu berdiri sendiri.

Pengkajian yang dilakukan tim independen Unmul itu dipimpin Juardi. Juardi menerangkan, tim melakukan kajian atas puluhan item. Item yang dikaji itu berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan dalam PP 78 Tahun 2007. Tim yang terjun ke delapan kecamatan itu menilai, Kutai Utara layak berdiri sendiri.

“Ini hasil kajian tim berdasarkan PP 78 Tahun 2007. Hasilnya mengindikasikan sangat mampu mandiri sebagai kabupaten,” kata Juardi.

Dijelaskan Juardi, ada lebih dari 30 parameter penilaian. Dari nilai masing-masing parameter itu, nilainya dijumlahkan. Dari penghitungan atas poin yang didapatkan, Kutai Utara mengumpulan 429 poin di mana itu dikategorikan sebagai daerah sangat mampu untuk mendiri.

“Poin yang dinilai itu meliputi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), potensi wilayah, jumlah penduduk, kondisi geografis dan puluhan parameter lainnya,” terang Juardi.

Wilayah yang dikaji tim dari Unmul adalah 8 kecamatan yang biasa disebut dengan Zona II Kutim. Wilayah itu meliputi Muara Bengkal, Muara Wahau, Muara Ancalong, Batu Ampar, Busang, Long Masengat serta Telen dan Kongbeng

Di bagian lain, Ketua Komite Percepatan Kabupaten (KPK) Kutai Utara Majedy Effendi mengungkapkan, hasil kajian ini adalah persembahan rakyat di Zona II kepada Pemkab Kutim. “Ini persembahan dari rakyat. Kajian ini dibiayai dengan uang rakyat,” kata Majedi. Pemkab Kutim tingga melanjutkan hasil kajian ini dengan membentuk tim teknis.

Hasil kajian itu akan diterima KPK Kutai Utara pada 24 Mei mendatang dari tim Unmul. Hasil kajian itu akan diserahkan ke Depdagri pada 25 Mei mendatang.”Kami juga akan serahkan ke Pemkab Kutim, DPRD Kutim, Pemprov dan DPRD Kaltim serta DPR RI serta DPD asal Kaltim,” pungkas Majedi. (dea)

Paling Layak, Jakarta Pindahnya ke Palangkaraya


Banjarmasinpost.co.id - Kamis, 29 Juli 2010 | Dibaca 589 kali | Kalimantan Tengah
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebenarnya ada wacana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memindah Ibu kota Jakarta ke Kota Palangkaraya, Kalteng.  Namun jauh sebelum SBY, Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno pernah merencanakan agar Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia pindah ke Palangkaraya, sebuah kota di Kalimantan Tengah. Alasannya sederhana, letak Palangkaraya sangat strategis persis di tengah-tengah Indonesia antara Sabang sampai Merauke.

Kisah sejarah ini dimulai pada tahun 1950-an, ketika Presiden Soekarno merencanakan perpindahan Ibu Kota. Jalan yang rata dan tahan lama hingga tahun 2009 ini, segera dibangun. 

Insinyur jempolan negara besar komunis ketika itu dikerahkan. Pemindahan ini banyak memilik tafsiran, selain Jakarta yang gemar banjir, terlalu padat, dan tidak memilik hasil tambang, juga karena faktor politis, seperti letak Palangkaraya yang terlihat ditengah-tengah kepulauan Indonesia sehingga memobilisasi rakyat jauh lebih dekat dan kuat untuk agresi ke Malaysia (ingat slogan Ganyang Malaysia!?). 
Namun, gagasan Soekarno ini kemudian hilang begitu saja. Pasalnya RI lagi didera krisis politik dan ekonomi yang menghempaskan konsentrasi terhadap proyeknya ini.

Selain itu, pertempuran politik dengan lawannya, baik itu golongan Islam, tentara, maupun Amerika berserta agennya yang kerap kali menyusup.

Sangat sulit memang membayangkan, ibukota negara di pindahkan ke lain kota. Tak dapat dibayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Berapa banyak perwakilan negara harus dipindahkan. Belum lagi kantor-kantor pusat yang begitu banyak tersebar seantero Jakarta.

Namun, tak ada salahnya usulan yang terlihat ekstrim itu dipertimbangkan. Sebab program transmigrasi ternyata tak cukup mampu memperlambat laju urbanisasi dari daerah ke Jakarta. 

Percuma rasanya, pemerintah DKI Jakarta melakukan razia KTP pada para pendatang baru. Dimana ada gula di situ ada semut. Jadi kalau mau mengusir semut ke tempat lain, seharusnya kita pindahkan letak gulanya. "Begitu pemikiran mudahnya.."

Sementara di lain sisi, kita juga tidak dapat mengurangi berapa sentimeter permukaan Jakarta tenggelam tiap tahunnya. Tidak sekedar akibat dibangunnya gedung-gedung pencakar langit, dan digalinya tanah untuk mencari sumber air artetis tapi juga akibat menumpuknya penduduk, mobil, kendaraan. Jadi wajar bila pemeintah DKI Jakarta selalu gagal dalam mengatasi bencana banjir.

Luas wilayah kota Palangkaraya yang ditunjang dengan potensi sumber daya alam yang tinggi serta hutan yang lebat, memberikan peluang untuk dijadikan hutan kota yang melindungi udara dari polusi dan kerusakan lahan.

(kompas.com/Anggit H/Indo Top List)
red: Didik Trio MarsidiSumber: kompas.com/berbagi sumber

Minggu, 01 Agustus 2010

Profil Kabupaten Kutai Timur


Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan timur yang beribukota di Sangkkulirang, secara geografis terletak antara 118o58 19 -115o58 26 BT dan antara 1o52 39 - 0o02 10 LU. Berbatasan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau di utara, Selat Makassar di timur, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan barat. Luas wilayah daerah ini 35.747,50 Km2.
Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi delapan kecamatan. Kabupaten ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antaralain di sektor pertambangan, Kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, baik berupa bahan tambang maupun hutan, bahan tambang berupa batu bara merupakan salah satu komoditas yang menonjol dijumpai pada formasi-formasi yang sebagian besar terdapat pada bagian utara ke arah tengah timur kabupaten. Sedangkan bahan tambang berupa emas penyebaran depositnya terdapat di wilayah pedalaman pada morfologi pegunungan di sekitar hulu sungai Telen (Muara Wahau), sungai Marah, dan wilayah muara Ancalong. Di sektor perikanan, Ekosistem pesisir dan laut memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai daerah penyangga bagi kehidupana aneka ragam biota yang mempunyai nilai ekonomis penting bagi kehidupan manusia. Kawasan pesisir Sangatta - Sangkulirang memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, terutama untuk perkembangan perikanan. Pada sektor paariwisata, kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi yang besar. Sebelas lokasi potensi wisata yang berupa wisata pantai, sumber air panas, goa, pulau dan lamin adat. Dari potensi wisata tersebut, yang sangat propektif untuk dikembangkan adalah jenis obyek wisata alam, wisata budaya. Lokasi wisata tersebut seperti pulau Birah-birahan di teluk Manubar kecamatan Sangkulirang, teluk lombok, wisata tambang dan TNK di kecamatan Sangatta.
Kabupaten ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya jalan darat, empat buah Pelabuhan yaitu Pelabuhan Tanah Grogot, Pelabuhan Tanjung Ssantan, Pelabuhan Ssangkulirang, dan Pelabuhan Khusus Bontang, serta dukungan sarana pembangkit tenaga llistrik, air bersih, gas, dan telekomunikasi.

Sumber Data:
Kalimantan Timur Dalam Angka 2007
(01-8-2007)
BPS Provinsi Kalimantan Timur
Jl. Kemakmuran No. 4. Samarinda 75117
Telp (0541) 743372
Fax (0541) 201121

Updated: 05-8-2008