Rabu, 16 Maret 2011

mini komposter

pada proses pengolahan sampah dapur permasalah utama adalah sampah dapur yang terlalu basah sehingga diperlukan proses penirisan untuk mengurangi kadar air yang masuk di dalam komposter, sehingga diperlukan tempat penampungan sementara sekaligus tempat penirisan bahan baku kompos. 
komposter aerob mini pak banu
mini komposter ini juga bisa digunakan sebagai komposter cadangan untuk menampung bahan baku apabila komposter sudah penuh.
komposter aerob mini pak banu (2)
jidi suatu ketika agak malas memindah sampah dapur ke komposter utama, maka dapat disimpan dahulu di komposter mini. Kucing, tikus, dan serangga pun tak lagi bisa mengorek-orek sampah sisa dapur.
komposter aerob mini pak banu (4)
semoga bermanfaat.....
SELAMAT MENCOBA

Kamis, 10 Maret 2011

15 DAERAH RAIH PENGHARGAAN INOVASI MANAJEMEN PERKOTAAN (KUTAI TIMUR Termasuk ga' ya.....)

JAKARTA (SINDO) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP Award) kepada 15 kabupaten/kota.

Ke-15 daerah itu adalah Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah; Kabupaten Kolaka,Sulawesi Tenggara; Kota Payakumbuh, Sumatera Barat,Kota Surakarta; Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan; Kota Pekalongan, Jawa Tengah; Kota Cimahi Jawa Barat; Kabupaten Karangasem, Bali; Kota Balikpapan, Kalimantan Timur; Kota Langsa, Nangroe Aceh Darussalam; Kabupaten Kuningan,Jawa Barat; Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Malang, Jawa Timur; dan Kabupaten Sopeng,Sulawesi Selatan. 

Secara khusus,Kota Cimahi terpilih sebagai daerah tersukses karena berhasil memborong tiga kategori penghargaan sekaligus, yakni bidang penataan permukiman kumuh, subbidang persampahan, dan subbidang pengelolaan air limbah. Ketua Tim Juri IMP Award 2010 Syarif Puradimadja mengatakan, kreativitas dan inovasi pemerintah daerah (pemda) sudah menunjukkan hasil di beberapa daerah, namun masih lemah di daerah lainnya. Kreativitas dan inovasi daerah tersebut terkait penataan ruang terbuka hijau, penataan kawasan kumuh, pengelolaan sampah perkotaan, serta perizinan pemanfaatan ruang. Pada IMP Award 2010,ada lima bidang penilaian,yakni pengelolaan pasar tradisional, penataan pedagang kaki lima, penataan permukiman kumuh,pengelolaan tata ruang, serta sanitasi perkotaan. 

“Penghargaan ini dilakukan tiap dua tahun sekali.Yang pertama dilakukan tahun 2008 dan tahun ini adalah yang kedua,”jelas Syarif di Jakarta kemarin. Menariknya, dari lima kategori tersebut, tidak satu pun daerah yang berhasil meraih penghargaan subbidang pengelolaan drainase dalam kategori pengelolaan sanitasi perkotaan.Syarif mengatakan, semua daerah memang belum bisa memenuhi standar pengelolaan drainase yang ditetapkan,sehingga penghargaan masih dikosongkan. “Menurut perhitungan teknis, ada 100 kota yang rawan sanitasi buruk dengan total luas lahan sekitar 22.500 hektare. Kawasan ini selalu tergenang air saat hujan. 

Dari itu semua,sekitar 10% berada di DKI Jakarta.DKI Nomor satu untuk drainase terburuk,”tegasnya. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, pemerintah pusat terus mendorong agar seluruh daerah kabupaten/kota membenahi pelayanan perkotaan sesuai standar yang telah disusun. Penghargaan ini,ujarnya,merupakan salah satu upaya pemerintah agar daerah memenuhi standar tersebut. (mohammad sahlan) 

Sumber: Harian Seputar Indonesia - Rabu, 23 Februari 2011

kreativitas dan inovasi


KREATIVITAS &iNOVASi
Oleh Dede Martino




Kata Pengantar___________________________________________
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki sumberdaya yang berlimpah, mulai dari jumlah populasi yang cukup tinggi, sumberdaya alam yang kaya keragaman, budaya masyarakat yang beragam, anak bangsa yang cerdas. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembangnya budaya kreativ dan inovasi.

Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dan inovasi dibutuhkan pelatihan dan pengetahuan tentang kreativitas dan inovasi. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT karena telah dapat menyusun buku Kreativiatas dan Inovasi ini, saya berharap buku ini dapat menjadi cikal bakal pengembangan buku pelatihan pada Program Mahasiswa Wirausaha di Universitas Jambi.

Untuk kehidupan yang lebih baik dan kemajuan bangsa Indonesia, ysaya berharap terbitnya buku ini dapat mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi yang lebih cepat dan terarah. Semoga Yang Maha Kreativ dan Inovatif memberikan rahmad dan kasih sayangNya untuk kita semua.





Filosofi Orang Kreativitas
Orang yang kreativ diibaratkan bagai air, jernih tidak berbau, dinamis, fleksibel, nyata dan dapat disentuh. Tidak seperti udara yang tidak dapat disentuh atau benda padat yang tidak fleksibel. Orang kreativ tak dapat dikuasai karena penguasaan seperti menggenggam air, air akan keluar ke sela-sela jari pada saat dicengkram. Namun orang kreativ dapat di kendalikan dengan diwadahi, hanya wadahlah yang mampu mengendalikan orang kreativ. Apapun bentuk wadahnya, orang kreativ akan menempatkan dirinya sehingga sesuai dengan bentuk wadahnya (Dede Martino, 2009).


Moto, tenaga terbesar untuk melakukan kegiatan kreativ yang bersifat inovatif adalah adalah beribadah membantu memecahkan masalah orang lain dan kalaulah produknya menghasilkan secara ekonomi dipergunakan untuk mendorong siklus pemecahan masalah yang baru, sehingga hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.






PENDAHULUAN

Kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidak pastian membuat negara kita semakin terpuruk dan mengalami ketidak pastian. Pada saat krisis ekomomi, semua negara mengalami krisis, namun serta merta dengan cepat mereka dapat mengembalikan stabilitas enomi negaranya, sedangkan Indonesia sangat lambat untuk dapat sembuh kembali dari kondisi krisis.

Menurut seorang pelaku ekonomi Indonesia yaitu Bapak Ciputra, lambatnya kita dapat kembali sembuh dari kertepurukan ekonomi adalah dikarenakan Republik Indonesia ini mengalami masalah besar pada kreativitas. Minimnya kreativitas pada sumber daya yang ada merupakan penyebabnya, idealnya kreativitas tersebut harus dimiliki oleh segenap komponen mulai dari pimpinan sampai tukang sapu.

Minimnya kreativitas ini berimbas pada kondisi daya saing nasional, Indonesia daya saingnya jauh tertinggal dibandingkan Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Malaisia, Korea, India dan Cina. Daya saing Indonesia mendekati daya saing filipina, vietnam dan srilangka. Berdasarkan kondisi yang telah pernah kita alami dan pengalaman bangsa lain, maka kita harus meningkatkan kamampuan kreativitas sumber daya kita.

KREATIVITAS ITU APA ?

Untuk mengembangkan sesuatu hal tentu kita harus tahu dulu apa yang akan kita kembangkan, begitu juga dengan kreativitas untuk mengembangkannya kita harus tahu dahulu apa yang dimaksud dengan kreativitas.

Sebagian ilmuan menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang bersifat unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru, indah, efisien, tapat sasaran dan tepat guna.

Sebagian lagi menyatakan bahwa kreativitas adalah merupakan kemampuan untuk melihat, menyadari, bersifat peka dengan tidak mengikuti begitu saja ukuran-ukuran yang dianut oleh kaum mapan dan menanggapinya. Semua tanggapan yang dihasilkan merupakan cetusan daya kerohanian dan seluruh kepribadian yang merupakan aktualisasi kehidupan, cetusan tersebut tidak dapat diterka dan diramalkan sebelumnya dan menimbulkan dinamika pembawa perubahan yang berarti dan bisa saja menyimpang dari ramalan ilmiah.

KEMAMPUAN MENTAL

Seorang yang kreativ memiliki cirikhas kemampuan mental kreativ, yang pada kembanyakan orang awan kemampuan ini belum di asahnya atau diabaikan saja, sehingga tidak setajam orang-orang telah menjadi kreativ. Oleh karena setiap orang memiliki potensi untuk kreativ, maka orang awam di istilahkan sebagai intan yang belum digosok sehingga belum menunjukan kilaunya.

a. Kemampuan melihat

Untuk menjadi kreativ kita harus mengubah mental kita sehingga siap untuk menjadi mental yang kreatif. Seseorang yang akan mengubah dirinya menjadi seorang kreatif harus sudah mulai belajar untuk menyiapkan diri dan meningkatkan kemampuannya untuk dapat melihat secara lebih teliti dan rinci segala sesuat disekitarnya, tingkatkan kemampuan kita untuk melihat secara jelas apa-apa yang menurut kita sangat menarik, apabila kita tidak mampu dalam sekali melihat untuk memahami segala sesuatunya, maka lihatlah berulang-ulang, sampai ada makna dan tertanam apa sebenarnya yang kita lihat.

Dengan banyak melihat segala sesuatunya secara rinci, maka akan tertanam banyak hal yang berhubungan dengan logika di dalam fikiran, atau hal-hal yang berhubungan dengan rasa dan seni di dalam dada kita. Pada akhirnya semua yang kita lihat dapat menjadi peluru untuk meluncurkan kreativitas.

Perlu disadari bahwa tidak semua yang kita lihat akan berguna pada saat itu juga, tetapi kekayaan mental dari hasil banyak melihat secara teliti akan menjadi data base yang akan memperkaya dan memperkuat kemampuan kreativitas kita berikutnya. Semakin kaya data base dari hasil melihat maka akan semakin mudah untuk menelorkan ide-ide kreativ yang brilian yang bersifat mudah diterapkan.

Kebanyakan kita tidak mau melihat segala sesuatu walau hati kita sangat tertarik, banyak alasan sehingga seseorang tidak mau menyempatkan diri untuk melihat segala sesuatunya secara rinci, beberapa alasan yang dikemukaan oleh oran awam sehingga menghalangi adalah :
1. Saya tidak punya cukup waktu untuk melihat hal tersebut, karena saya sangat tergesa-gesa.
2. Saya sedang capek dan malas untuk melihat kesana, karena kondisi sekarang sangat nyaman disini.
3. Gengsi untuk kesana, karena kondisinya tidak cocok dengan saya atau tidak seperti yang saya inginkan.
4. Itukan sudah biasa, semua orang bisa begitu dan umumnya dari saya kecil memang sudah begitu, untuk apa dilihat-lihat, kan tidak ada yang luar biasa dengan hal tersebut.
5. Itu hanya permainan anak kecil biasa, saya sudah dewasa.
6. Itu hanya kegiatan orang yang tidak sekelas dengan saya.
7. Bagaiman pendapat orang bila saya pergi kesana untuk melihat hal tersebut.
8. Memalukan sekali bila orang lain tahu saya memperhatikan hal tersebut.
9. Lagi tanggung nih, saya selesaikan ini dahulu, kalau sempat akan saya lihat itu nanti.

Oleh sebab itu apabila anda ingin memiliki kemampuan untuk melihat secara rinci, maka rasa enggan, malu, gengsi, malas bukanlah menjadi halangan, segala kosekuensi yang diakibatkan oleh hal tersebut secara mental harus kita sadari dan kita hadapi dengan tabah dan sabar.


b. Berusaha Menyadari dan Bersifat Peka

Selalu berusaha menyadari apa yang sebenarnya yang terjadi disekeliling kita dan bersifat peka terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi merupakan kemampuan mental kreativ yang mesti dipupuk dan diasah.

Menyadari dan bersifat peka adalah salah satu bentuk kondisi perasaan manusia untuk siap mengerti secara mental apa yang sedang terjadi. Kepakaan sangat kuat di picu oleh kemampuan emosi seseorang untuk tersentuh atau memfokuskan emosinya ikut bergetar melihat hal-hal yang ada disekitarnya. Kepekaan adalah kamampuan emosi manusia dengan cepat menyadari tentang hal-hal yang ada di sekitarnya, pada kondisi pemicu pada kadar sangat ringan.

Kepekaan seorang manusia sangat berkaitan dengan rasa, kepakaan rasa merupakan bagian lain yang sisinya sangat erat hubungannya dengan seni. Pada umumnya orang orang yang mengasah dirinya dengan bermacam bentuk seni (seni lukis, suara, musik, patung, drama, bahasa, lainnya) akan mudah menimbulkan kepakaan.

Oleh sebab itu banyak sekali orang-orang kreatif memiliki kamampuan seni tertentu, karena dengan adanya keseimbangan antara seni dan logika menyebabkan ia lebih peka dan mampu menimbulkan ide kreativ yang luar biasa.

c. Tidak Mengikuti Begitu Saja Ukuran Kaum Mapan

Tidak mengikuti begitu saja ukuran-ukuran yang dianut oleh kaum mapan, merupakan salah satu penyebab orang-orang kreatif tidak disukai oleh kaum mapan. Diasingkan karena tidak menganut ukuran-ukuran yang sama merupakan salah satu hal menyakitkan yang sering dihadapi oleh orang–orang kreativ, masyarakat kita tidak mudah menerima orang begitu saja orang–orang yang tidak sependapat dengannya, masyarakat umum bahkan akan bersifat difensif atau mempertahankan ukuran-ukuran yang dianutnya, bahkan bisa-bisa menciderai baik itu secara psikologis maupun secara fisik.

Untuk itu seorang yang mulai mengarahkan dirinya untuk berfikir dan bersikap kreatif sudah harus menyadari hal tersebut, dan siap menerima konsekuensi yang diakibatkan oleh hal tersebut. Semua hal yang diakibatkan oleh ketidak sepahaman kita dengan orang lain hanya dapat dihadapi dengan kesabaran dan memahami mengapa mereka besikap demikian. Mau-tidak mau agar kita dapat mewujudkan ide yang kita buat, minimal kita bersabar dan mengurangi konflik emosional dan fisik sampai produk kreativ yang kita idam-idamkan terwujud dan di pertunjukkan ke khalayak ramai.

Akibat lain dari ketidak sepahaman tentang ukuran-ukuran yang dianut dengan kaum mapan adalah kemungkinan tertutupkan akses dana untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang kita rencanakan. Umumnya kaum mapan memiliki tingkat ekonomi dan akses ekonomi yang kuat, salah satu hal yang mungkin terjadi apabila terjadi ketidak sepahaman dengan kaum mapan adalah tertutupnya akses finansial. Oleh sebab itu seorang yang kreatif harus sudah menyadari kondisi tersebut dan bersiap-siap untuk mencari alternatif pendanaan lain untuk mewujudkan ide kreativitasnya.

d. Berani Gagal

Salah satu sifat orang yang kreativ adalah berani menghadapi kegagalan, kenapa demikian? Seorang yang kreativ akan selalu mencoba menapaki daerah yang tidak dikenal yang pada umumnya penuh dengan ketidak pastian, penuh misteri dan belum terpetakan, oleh sebab itu kegagalan adalah hal yang lumrah dan pasti harus dihadapi. Keberanian menapaki daerah baru yang penuh ketidak pastian merupakan hal yang telah diperhitungkan oleh seorang yang kreativ, bahkan mereka mampu dan telah memperkirakan dimana kegagalan tersebut akan ditemui.

Kegagalan memang sesuatu yang menyakitkan, akan tetapi kegagalan tersebut baru bermakna apabila suatu saat dibaliknya kita tahu akan menikmati suatu kesuksesan. Seandainya orang kreativ tersebut adalah semut, maka kesuksesan setelah mengalami kegagalan adalah gula yang selalu menggodanya. Oleh sebab itu beberapa kagagalan tidak akan memiliki arti apa-apa bila dibandingkan dengan satu kesuksesan.

Pepatah mengatakan bahwa kegagalan adalah benih kesuksesan, jadi kalau dalam hidup ini anda belum pernah merasakan kegagalan, anda tidak dapat menikmati kesuksesan. Karena seseorang hanya bisa merasakan manis, bila dia telah pernah mencicipi rasa pahit, orang tidak akan menghargai kesehatan bila dia belum pernah sakit.

Hanry Ford mengatakan Nikmatilah kekalahan dan kegagalan anda dan tetaplah bersyukur pada Allah SWT, jangan anda malah menjauhi Nya. Kegagalan akan dapat dihadapi dengan kesabaran, bagi orang kreativ kesabaran adalah kunci menuju surga, karena kunci surga adalah sabar, kunci kemuliaan adalah rendah hati dan kunci kehormatan adalah pakaian taqwa.

e. Memiliki berbagai jenis ketrampilan

Seorang yang kreativ tidak pernah membatasi keingitahuannya tentang berbagai jenis ketrampilan, asalkan ada kesempatan baginya untuk mempelajarinya maka ia akan mencobanya, walaupun ketrampilan tersebut tidak ada hubungan dengan bidang keilmuan yang sedang di tekuninya.

Kegigihan untuk ingin tahu dan bisa segala hal merupakan hal yang harus ditumbuhkan dan akan tercipta sendiri, apabila kita telah melatih kemampuan melihat, mendengar dan kepekaan rasa. Berbagai jenis ketrampilan ini akan dapat membantu seorang kereativ untuk secara rinci mengeksplor berbagai hal, pada saat yang sama orang lain belum mampu untuk mengeksplor sampai sejauh itu.

Memiliki berbagai jenis keterampilan ini juga akan mempermudah seorang kreativ untuk mewujudkan ide kreativnya menjadi produk kreativ, proses perubahan dari ide kreativ menjadi produk kreativ menjadi lebih cepat dan rinci apabila seorang kreativ tersebut memiliki berbagai jenis ketrampilan dan sebalinya akan semakin lama bila ia tidak memiliki berbagai jenis ketrampilan tersebut.

Semakin luas spektrum keterampilan yang dimiliki oleh seorang yang kerativ, maka semakin luas ide-ide kreatif dan produk kreativ yang di hasilkan oleh seorang yang kerativ.



f. Produk Kreativ

Hasil lanjutan dari berfikir dan bertindak kreativ adalah produk kreatif. Produk kreativ memiliki ciri-ciri tersendiri dari produk lainnya, di antaranya adalah :
1. Bersifat unik
2. Baru
3. Menyimpang dari ramalan ilmiah sebelumnya
4. Tidak diterka sebelumnya
5. Menimbulkan dinamika dalam kehidupan
6. Membawa perubahan
7. Orisinil
8. Indah
9. Efisien dan efektif
10. Berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.

Produk kreatif ini bisa menimbulkan efek terhadap perikehidupan manusia di permukaan bumi, ia akan mempengaruhi ranah sosial dan ekonomi di masyaraka. Apabila ia telah dibuat untuk memecahkan masalah di masyarakat dan berdampak terhadap nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat, maka ia telah masuk ke ranah yang baru yaitu inovasi.

Inovasi

Sebagai salah satu bangsa dengan populasi penduduk yang besar dengan beragam budaya serta di dukung oleh suber daya alam yang berlimpah memiliki potensi yang besar untuk tumbuh kembangnya budaya inovasi. Pada negara-negara maju, inovasi yang dihasilkan oleh warganya diterapkan dalam dunia industri mereka sehingga menjadi motor penggerak dan penyangga pertumbuhan ekonomi mereka.

Dari penerapan cara berfikir kreativ yang menemukan ide dan dituangkan ke dalam kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi akan menghasilkan sebuah invensi, invensi ini dapat berupa proses atau hasil peroduksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil perouksi. Apabila invensi tersebut dibuat dengan pandangan menuju ke penciptaan nilai-nilai sosial dan ekonomi maka ia akan membentuk suatu inovasi baru.

Secara singkat dapat dikatakan invensi adalah thingking new things, sedangan inovasi adalah doing new things. Penemu yang konsisten menghasilkan inovasi baru dalam jumlah besar Bapak Thomas A. Edison menggambarkan proses untuk menghasilkan inovasi baru adalah 1 % ide jenius sedangkan 99% kerja keras merealisasikan ide jenius tersebut.

Perkataan lain yang menggambarkan suatu inovasi adalah suatu kesuksesan dalam melakukan eksploitasi ide baru. Kesuksesan pada pendapat ini sangat tergantung pada kemampuan kita untuk mengeksplorasi kebutuhan pasar, produk inovasi yang hebat selalu memperhatikan kebutuhan pasar, kebutuhan pasar tersebut biasanya digali dari kebutuhan hidup masyarakat yang akan menjadi pemakai peroduk inovasi tersebut.

Untuk menhasilkan suatu inovasi baru juga merupakan suatu kegiatan melakukan proses kreativ untuk menghasilkan ide baru sehingga terbentuk produk kreativ berupa teknologi, teknologi inilah yang akan dieksploitasi oleh masyarakat dan dipakai oleh masyarakat untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi, semakin besar kemampuan suatu produk kreativ dapat berperan memecahakan masalah-masalah di tengah masyarakat, maka umumnya produk kreativ tersebut akan memiliki nilai jual dan nilai sosial yang tinggi di tengah masyarakat.

Dari gambaran ini terlihat bahwa untuk bisa menghasilkan suatu inovasi kita harus melaksanakan suatu proses kreativ dan menginteraksikan lembaga-lembaga pasar dan non pasar.

tempat sampah masa depan

menurut riset, setiap orang di dunia menghasilkan sampah 0,8 kilogram per hari. Jumlah itu meningkat sebanding dengan gaya hidup seseorang. Teknologi pengelolaan sampah pun menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Berikut adalah teknologi pengelolaan sampah yang pintar.

Dengan teknologi pembeku, sampah organik berada di suhu nol derajat. Pada titik beku, sampah tidak membusuk dan tak menimbulkan bau. Dengan teknologi cahaya UV, bakteri pun mati. Karya arsitek Turki, Cem Tutuncuoglu, ini diberi nama Minus Frozen Garbage Container. Tempat sampah dibuat transparan agar gampang dilihat ketika penuh

Senin, 07 Maret 2011

permasalahan sampah di sangatta

Latar Belakang
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, atau aktifitas manusia lainnya. Bahkan, sampah bisa berasal dari puing-puing bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.
Sampah biasanya dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman manusia. Jika tempat pembuangan sampah berada dekat dengan pemukiman penduduk, resikonya sangat besar. Sampah yang dibiarkan menggunung dan tidak diproses bisa menjadi sumber penyakit. Banyak penyakit yang ditularkan secara tidak langsung dari tempat pembuangan sampah. Tercatat lebih dari 25 penyakit yang disebabkan oleh buruknya pengelolaan sampah, salah satunya diare. Selain itu, dampak pengelolaan yang buruk menimbulkan pencemaran terhadap air, tanah, udara, dan tanah.
Berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Di Negara yang sudah menerapakan pengolahan sampah secara terpadu, tiap jenis sampah ditempatkan sesuai dengan jenisnya. Untuk mempermudah pengangkutan sampah ke TPA (tempat pembuangan sampah akhir), sampah dipilah berdasarkan klasifikasinya. Kegiatan pemilihan sampah harus dilaksanakan pada tingkat penghasil sampah pertama, yaitu perumahan maupun perhotelan.
Sampah dipilah menjadi tiga, yaitu sampah organik, non-organik, dan B3. Masing-masing golongan sampah ini mempunyai tempat sendiri-sendiri. Sebagai contoh, tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik, merah untuk anorganik, dan biru untuk B3. Jika proses klasifikasi ini diterapkan, diharapkan akan memudahkan proses pengolahan sampah pada tahap selanjutnya.
Terdapat empat cara sederhana yang biasanya dilakukan untuk pemusnahan sampah; (1) Pemupukan yaitu suatu metode yang sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit dan badan-badan air; (2) Pengomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi; (3) Pembakaran yaitu Metode yang dilakukan hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran; dan (4) “Sanitary Landfill” yaitu Metode yang hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.
Namun menurut Kramadibrata dan Kastaman (2003), dari fakta di lapangan yang selama ini terjadi, proses kerja yang ditampilkan oleh sistem ini memiliki beberapa kelemahan pokok , yaitu :
1.    Masih terbatasnya penataan dan pemanfaatan sampah, terutama yang berbasis masyarakat.
2.    Masih terbatasnya partisipasi atau keterlibatan masyarakat dalam penanganan dan pengelolaan sampah.
3.    Masih terbatasnya pengembangan potensi ekonomi dari sampah.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan peran masyarakat sebagai produsen sampah dalam pengelolaan sampah adalah Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu. Sistem ini menitik beratkan pada komunitas terkecil penghasil sampah yaitu rumah tangga, yang mempunyai andil dalam meningkatkan volume sampah. Prinsip sistem ini adalah pemilahan sampah organik dan anorganik, daur ulang sampah non-organik, dekomposisi sampah organik menjadi kompos, menampung kompos, sertifikasi kompos dan distribusi kompos ke pengguna. Sampah non organik dapat didaur ulang dan diolah kembali. Hanya sekira 30% atau 6% dari total sampah yang tidak bisa diolah kembali. Sampah organik bisa didekomposisi menjadi kompos sebagai pupuk atau silage untuk pakan, dan selanjutnya bisa dijual.
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 169.564 jiwa (2004) dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 4,08% setiap tahun.
Pengolahan sampah di kota Sangatta sangat memprihatinkan hal ini dapat dilihat dengan banyaknya penumpukan-penumpukan sampah dibadan-badan jalan dan tempat pembuangan sampah sementara yang masih minim adanya. Namun, ini semua juga dikarenakan kurangannya kesadaran masyakat terhadap kebersihan lingkungan, hal ini juga diungkapkan bapak H. Isran Noor “Sebenarnya, warga Kota Sangatta sudah mulai sadar tentang kebersihan. Tapi kesadaran mereka mengenai kebersihan hanya nampak di kediaman mereka masing-masing.  Tapi mereka tak mau peduli kebersihan lingkungan lainnya. Buktinya, sampah masih dibuang semrawutan di jalan raya,” (kaltim pos, 11 Febuari 2010).
Dalam upaya mewujudkan Kota Sangatta bebas sampah, maka jajaran terkait di lingkungan Pemkab Kutai Timur (Kutim) terus melakukan terobosan positif.  Salah satu di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bekerja sama dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengadakan lokakarya pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)  sampah yang berwawasan lingkungan  di lantai 1 ruang Meranti Kantor Bupati Bukit Pelangi, Rabu (10/2). Saat membuka acara, Bupati Kutim Isran Noor menegaskan, lokakarya merupakan bengkel perencanaan kegiatan. Melalui lokakarya diharapkan ada  kesepakatan rumusan  yang nantinya sebagai acuan untuk melakukan kegiatan  nyata dalam mengatasi masalah sampah dalam Kota Sangatta. (kaltim pos, 11 Febuari 2010).
Peningkatan kesadaran produsen sampah perlu terus ditingkatkan. Ini karena berpengaruh terhadap karakter manusia tentang kebersihan. Sampah pada dasarnya memiliki manfaat terhadap kelangsungan hidup  manusia bila dikelola maksimal. Sebaliknya, sampah yang belum terurus dengan baik bakal menimbulkan polusi udara yang berakibat negatif terhadap kesehatan. Oleh karena itu sampah dalam Kota Sangatta, utamanya yang sering dilihat di sepanjang Jalan Yos Sudarso perlu ditertibkan. Soal penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Apalagi urusan sampah banyak warga menggantungkan hidup mereka di sana.  Jadi sampah yang tidak terurus maksimal maka tentunya dapat mencemari lingkungan. Tapi sampah yang dikelola professional dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas diperlukan adanya rancang bangun reaktor kompos skala rumah tangga untuk memproduksi kompos dalam waktu yang singkat, mempunyai kualitas yang baik dan murah sehingga mendukung system pengelolaan sampah yang menunjang pertanian ramah lingkungan. Sehingga nantinya sampah tidak lagi menjadi masalah melainkan menjadi sumber penghasilan untuk meningkatkan kesejahtraan masyakat.

Jumat, 04 Maret 2011

Pengelolaan Sampah di Indonesia

Sampah merupakan masalah yang umum terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta dan Semarang. Sampah diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya eksternalitas negatif terhadap kegiatan perkotaan.  Pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan paradigma lama: kumpul-angkut-buang.Source reduction (reduksi mulai dari sumbernya) atau pemilahan sampah tidak pernah berjalan dengan baik. Meskipun telah ada upaya pengomposan dan daur ulang, tapi masih terbatas dan tidak sustainable.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengatakan kondisi volume timbulan sampah di DKI mencapai 6.594,72 ton per hari per Januari 2009. Dengan rumusan, jumlah penduduk Jakarta 8,7 juta jiwa (malam hari) di tambah jumlah penduduk commuter 1,2 juta kali 2,97 liter per hari.
PREDIKSI TIMBULAN SAMPAH
DKI JAKARTA 2010 – 2020
Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari)
2010
2015
2020
10.931.207
11.603.010
12.316.101
29.624
31.676
33.869
Berkaitan dengan sistem pengelolaan persampahan, dasar pengelolaan mesti mengedepankan pada minimasi sampah dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Keberhasilan penanganan sampah tersebut juga harus didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi mengingat perilaku masyarakat merupakan variable penting.
Kebijaksanaan pengelolaan persampahan seyogyanya memiliki landasan kuat agar sampah yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik. Kebijakan dapat dilakukan meliputi penurunan senyawa beracun yang terkandung dalam sampah sejak pada tingkat produksi, minimasi jumlah sampah, peningkatan daur ulang sampah, pembuangan sampah yang masih memiliki nilai energi dikurangi secara signifikan, dan pencemaran lingkungan dicegah sedini mungkin.
Berdasarkan landasan tersebut, kebijaksanaan pengelolaan sampah antara lain meliputi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri, pengelolaan sampah dengan menggunakansanitary landfill yang sesuai dengan ketentuan standar lingkungan, dan pengembangan teknologi tinggi pengolahan sampah untuk sumber energy.
Proses Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan
Sebagian besar sampah kota yang dihasilkan di Indonesia tergolong sampah hayati. Rata-rata sampah yang tergolong hayati ini adalah di atas 65 % dari total sampah. Melihat komposisi dari sumber asalnya maka sebagian besar adalah sisa-sisa makanan dari sampah dapur, maka jenis sampah ini akan cepat membusuk, atau terdegradasi oleh mikroorganisme yang berlimpah di alam ini, dan berpotensi pula sebagai sumberdaya penghasil kompos, metan dan energi.
Dari sedikit gambaran sampah tersebut, kita dapat menelaah dan membuat suatu rangkaian proses bagaimana sampah yang dihasilkan dapat di kelola menjadi sampah yang lebih ramah lingkungan dan bahkan dimanfaatkan lagi untuk kegunaan yang lain. Berikut adalah poin-poin penting dalam pengelolaan sampah dan rangkaian pembuangan sampah yang ideal:
Peningkatan Kapasitas Teknis
1. Pemilahan
  • Pemilahan dari sumber dihasilkannya sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorgainik
  • Pemilihan sampah yang masih memiliki sumber energi tinggi
  • Pemanfaatan kembali sampah yang memiliki resources bernilai tinggi
2. Pewadahan
  • Pewadahan individual disediakan di tingkat rumah dengan menyediakan 2 unit penampungan sampah terdiri dari sampah organic dan anorganik
  • Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk menampung berbagai jenis sampah baik organik maupun anorganik seperti untuk sampah plastik, gelas, kertas, pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu baterai, lampu neon, dll) dan lain-lain.
3. Pengumpulan
  • Waktu pengumpulan door to door  setiap 1 sampai 2 hari
  • Waktu pengumpulan sampah dari TPS 1 x seminggu
4. Pengangkutan
  • Pengumpulan sampah  dengan compactor truck berbeda untuk setiap jenis sampah.
5. Daur Ulang

Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :
  • Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama untuk keperluan eksternal
  • Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll
  • Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap komponen yang dapat digunakan kembali
  • Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan dihancurkan
6. Composting
  • Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill).
  • Pembuatan lubang biopori yang berfungsi upaya composting juga dan sebagai lubang resapan air.
7. Biogas
  • Sampah organik sebagian diolah dengan alat digester sebagai energi (gas bio).
  • Pemanfaatan gas bio antara lain untuk district heating, energi listrik, dan kompor untuk memasak.
8. Incinerator
  • Incinerator komunal dengan kapasitas minimal per unitnya 500 ton per hari.
  • Energi panas dari incinerator digunakan untuk district heating (T 50 – 70 derajat Celcius) dan supplai listrik (20 – 40 % pasokan listrik berasal dari incinerator).
  • Emisi gas dari Incinerator sesuai dengan ketentuan standar kualitas udara termasuk komponen dioxin.

9. Landfill
  • Landfill di fasilitasi oleh sarana utama dan saran penunjang yang lengkap
  • Pemadatan sampah mencapai kepadatan 700 – 800 ton/m3
  • Penutupan tanah harian dengan geo textile
  • Penutupan tanah intermediate memanfaatkan sisa konstruksi bangunan
  • Penutupan tanah akhir dilakukan dengan sangat ketat dan mencapai ketebalan 2 – 10m
  • Pengolahan gas dilengkapi dengan gas regulator, pompa pengisap gas, alat deteksi gas, turbin, boiler dan lain-lain.
  • Pengolahan lindi (leachate) dilakukan dengan aerator atau oxidation pond
  • Efluennya harus dialirkan ke pipa sewerage yang menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Peningkatan Kapasitas Peran Serta Masyarakat dan Swasta
1. Peran Masyarakat
Diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam pengelolaan sampah. Upaya yang dilakukan meliputi :
  • Masyarakat memiliki kesadaran untuk mengurangi jumlah sampah dari sumbernya
  • Masyarakat memiliki kesadaran (willingness to pay) yang tinggi terhadap biaya pengelolaan sampah
  • Masyarakat merasa bangga dapat menjaga lingkungan tetap bersih
2. Peran Swasta
  • Diperlukan peran serta swasta dalam pengelolaan sampah (pengumpulan/pengangkutan, incinerator, daur ulang, landfill, dll) yang dilakukan dengan professional, transparan danaccountable.
  • Diperlukan perangkat kebijakan dalam pengelolaan sampah oleh swasta seperti kemudahan dalam memenuhi ketentuan dan adanya intensif yang menarik dari pemerintah terhadap swasta yang melakukan bisnis pengolahan sampah.
  • Adanya kompetisi yang sehat dalam memenangkan tender dan kualitas pekerjaan yang sangat baik (tidak ada KKN).
Peningkatan Kapasitas Kebijakan
Kebijakan penanganan sampah diperlukan scenario, jangka waktu dan target yang jelas. Seperti Swedia berencana pengurangan sampah sebesar 70 % pada tahun 2015. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan energi sampah semaksimal mungkin. Berbeda dengan konsep kebijakan persampahan di Indonesia yang tidak memiliki skenario, jangka waktu dan target yang jelas.
Peningkatan kapasitas Kelembagaan
  • Diperlukan adanya pemisahan peran stakeholder antara pembuat kebijakan dan operator.
  • Diperlukan peran Pemerintah (Pusat maupun kota) yang lebih dominan sebagai pembuat kebijakan dan fasilitator.
  • Kemampuan SDM yang handal dan profesional dalam sistem pengelolaan sampah merupakan modal yang kuat dalam menentukan keberhasilan program kebersihan di swedia, untuk itu diperlukan upaya serius dalam meningkatkan kualitas SDM.
Peningkatan Kapasitas Keuangan
  • Retribusi yang dibebankan kepada masyarakat dibayarkan per tahun dengan nilai yang sesuai dengan jumlah sampah yang dihasilkan
  • Insentif diberikan kepada mereka yang secara signifikan dapat mengurangi jumlah sampah (untuk kompos maupun daur ulang).
  • Pendapatan dari retribusi 100 % dikembalikan untuk biaya pengelolaan sampah melalui kontrak dengan pihak swasta.
Peningkatan Kapasitas Peraturan
Peraturan yang dibuat oleh Pemerintah yang berkaitan dengan ketentuan pengelolaan sampah harus realistis, sistematis dan menjadi acuan dalam pelaksanaan penanganan sampah di lapangan baik oleh pihak pengelola maupun masyarakat.
Penulis: E. Kurniawan
Editor: Yasir N

Workshop Pengembangan STIPER Kutai Timur menuju Akreditasi


Dalam rangka peningkatan mutu dan status landasan hukum STIPER  Kutai Timur maka dilakukan kegiatan Workshop dengan Tema “ Pengembangan STIPER Kutai Timur menuju Akreditasi.  Workshop dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Selasa  tanggal 13 Juli sampai  Kamis tanggal 15 Juli 2010 . Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan  Pemda Kutai Timur, pihak Kopertis XI,  Dosen dan perwakilan mahasiswa STIPERKutai Timur, Tim manajemen KPC serta tim pendampingan dari IPB. Pembicara utama sebagai keynote dengan judul: 
  1. Kebijakan  Pendidikan  Tinggi  Swasta  (Kopertis wilayah  XI) diwakili oleh Drs. Muntaha sebagai Asisten Pelaksana.
  2. UniversityAcademic Plan sebuah upaya menjamin mutu sebagai dasar Program Kerjasama IPB-STIPERKutai Timur-KPC (IPB) oleh Dekan Fakultas Peternakan IPB Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc.Agr.
  3. Kebijakan Pemerintah kabupaten Kutai Timur dalam pengembangan STIPERKutai Timuruntuk mendukung Program Gerdabangagri yang diwakili oleh Sekretaris Daerah.

Pada hari kedua materi workshop dibedakan menjadi 2 kelompok diskusi yaitu :
Kelompok A :  Pelatihan penyusunan dokumen Akreditasi yang terdiri dari dokumen pengisian borang Sekolah Tinggi yang dikeluarkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), dokumen evaluasi diri, Manual Mutu, Kontrak Perkuliahan, GBPP dan SAP  mata kuliah.
Kelompok B : Model kelembagaan, Program Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Student body  dan  Pengembangan Program Pengembangan Penelitian


Penyiapan dokumen akreditasi yang harus ditindaklanjuti  oleh STIPER Kutai Timur meliputi bidang :
1. Peningkatan Jaminan Mutu Akademik:
a.   Persiapan dokumen akreditasi  yang meliputi 3 hal yaitu borang Program Studi, 
      borang Sekolah Tinggi dan borang Evaluasi Diri.
b.   Penyusunan dokumen Manual Mutu
c.   Penyusunan dokumen Kontrak Perkuliahan, GBPP dan SAP  mata kuliah
           
Dari hasil diskusi  interaktif dan diterjemahkan dalam bentuk SWOT ANALYSIS terdapat beberapa permasalahan  yang dikatergorikan  sebagai  KELEMAHAN sbb:
  1.  Perlu diperjelas status landasan hukum kepemilikan STIPER Kutai Timur
  2. Pengelolaan menejemen belum efektif
  3. Kurang lancarnya  interaksi internal
  4. Sistim seleksi penerimaan mahasiswa perlu diperbaiki
  5. Belum ada SOP  tentang   penerima beasiswa
  6. Sistem jenjang karier  dosen belum terstruktur
  7. Sistim insentif pada dosen perlu diperbaiki
  8. Belum memiliki  dokumen akademik dan administratif yang  terkait akreditasi
  9. Belum memiliki  tenaga kependidikan administasi  umum di tingkat rektorat dan program studi
  10. Beban kerja dosen belum merata
  11. Pelaksanaan proses belajar-mengajar tidak sesuai dengan standar proses (pelaksanaan perkuliahan dan praktikum)
  12. Adanya keterbatasan  jam kerja  mengakibatkan rendahnya kinerja dosesn dalam penelitian dan pengabdian masyarakat
  13. Data base kegiatan penelitian belum terdokumentasikan
  14. Beban SKS belum memenuhi standar tri darma
  15. Kompetensi dosen belum sesuai dengan matakuliah yang diampu (dosen mengajar lebih dari 6 mata kuliah)
  16. Kurangnya akses informasi  bagi dosen dan mahasiswa



Adapun kekuatan, peluang dan ancaman  yang dimiliki STIPER Kutai Timur adalah sebagai berikut:    
KEKUATAN :
  1. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai
  2. Dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten  dan PT Kaltim Prima Coal
  3. Kurikulum yang sudah mencukupi
  4. Motivasi dari staf pengajar dan mahasiswa  cukup tinggi
  5. Lulusan sudah bekerja sesuai dibidangnya

PELUANG:
  1. Mempunyai peluang tinggi dalam  kerjasama penelitian, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan instansi negeri/swasta setempat
  2. Banyaknya fasilitas dari eksternal STIPER Kutai Timuruntuk dimanfaat untuk kegiatan akademik.
  3. Banyaknya peluang kerjasama untuk kegiatan tridharma STIPER Kutai Timurdengan pihak luar

ANCAMAN:
  1. Belum adanya nilai akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional  PerguruanTinggi (BAN PT)
  2. Adanya peraturan DIKTI yang mengatur kesesuaian tingkat pendidikan dosen dengan  strata pendidikan

Untuk mengatasi hal tersebut, dalam rangka Pengembangan STIPER Kutai Timurmenuju Perguruan Tinggi yang handal di Kalimantan Timur maka perlu dilakukan  solusi masalah melalui :
  1. ADP (Academic  Development Planning)
    • Penajaman Visi dan Misi melalui Gerdabangagri menuju ke  kesejahteraan rakyat Kalimantan Timur pasca penutupan tambang.
    • Perubahan Sistem Managemen Operasional
  2. Peningkatan jaminan mutu  melalui pencangkokan paket system manajemen  akademik  melalui pengajuan Akreditasi
  3. Pengembangan SDM  melalui  Peningkatan kualitas SDM (tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa)
  4. Pengembangan Riset dan Pemberdayaan Pada Masyarakat
    1. Pengembangan budaya Riset dan PPM
    2. Penyusunan kolaborasi proposal untuk akses pendanaan internal (dengan Pemda Kutai Timur) dan eksternal  (pemerintah dan non pemerintah)
  5. Legalitas untuk penyiapan dokumen akreditasi akan didampingi oleh KOPERTIS wilayah XI   
Dalam pelaksanaan kegiatan Tri Dharma di STIPER Kutai Timur, diharapkan Pemerintah Daerah Kutai Timur berperan aktif. dalam pembinaan dan pendanaan.

susu dari jagung... boleh juga buat alternatif..

Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.
Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.

Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di Indonesia bagian timur.

Menurut dosen pada Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, Robert Tungadi, susu karya dirinya bersama mahasiswa itu merupakan susu alternatif bergizi tinggi.

Selain bahan bakunya mudah didapat, susu berbahan jagung ini tidak mengandung bahan pengawet dan aman dikonsumsi masyarakat. Produk tersebut juga sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan.

"Ini adalah sebuah karya inovatif dari kampus di bidang gizi yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Buatan kami sama sekali bebas dari bahan pengawet, tetapi mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat bagi tubuh," kata Robert, Minggu (13/2/2011).

Menurut Robert, kelebihan produk tersebut adalah mudah dibuat dan bahan bakunya sangat melimpah di Gorontalo. Proses pembuatannya juga tidak rumit dan bisa dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Hanya saja, batas kedaluwarsa susu tersebut hanya sampai 14 hari saja karena tidak memasukkan bahan pengawet.

Meggy Ngiu, salah satu mahasiswi yang turut mengembangkan susu berbahan baku jagung, mengatakan, karya tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk sekaligus belajar mandiri.

Para mahasiswa di jurusan tersebut dapat memproduksi susu berbahan jagung yang memiliki nilai jual. Sementara ini, produk tersebut sudah dikenalkan di masyarakat sekitar kampus dan dijual di bebera pa tempat.

Sumber: Aris Prasetyo /Glori K. Wadrianto /KCM