Selasa, 19 April 2011

Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram



usaha Jamur tiramBanyak peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan. Salah satunya dengan budidaya jamur tiram. Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Disamping rasanya yang lezat – bahkan mirip dengan daging ayam – juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya.
Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :
  1. Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat
  2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari.
  3. Bahan baku   mudah diperoleh dan murah
  4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
  5. Proses pemeliharaan tergolong mudah
  6. Tidak memerlukan lahan yang luas
  7. Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.
  8. Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
  9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
  10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.
Usaha budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial ataupun keseluruhan. beberapa sub usaha yang bisa dilakukan diantaranya :
  • Produksi Bibit  (Kultur Murni/parental)
  • Produksi Bibit induk F1
  • Produksi bibit Tebar F2
  • Produksi F3 (log produksi)
  • Produksi Jamur Tiram Segar
  • Produk Olahan  : Keripik Jamur,  Jamur crispy, Burger Jamur (vegetarian Burger), Kerupuk Jamur, Abon Jamur, dll.
  • Kompos dan Pakan Ternak dari sisa log produksi
  • Tempat Wisata : Wisata Petik Jamur, restoran healthy food, dll
Sebetulnya  ada banyak pilihan usaha dalam budidaya jamur tiram ini beberapa diantaranya di bawah ini
1. Produksi bibit F1/bibit botol dan F2
dengan teknik sederhana dan modal yang relatif ringan kita bisa mengkhususkan diri untuk memproduksi bibit dan menjualnya pada para petani yang membutuhkan.
prospek usaha ini cukup baik dikarenakan belum banyak petani yang memiliki keahlian memproduksi bibit, kebanyakan petani membeli bibit yang sudah jadi kepada produsen / perusahaan besar.
Yang diperlukan untuk usaha ini diantaranya ruangan mini laboratorium. Saya sebut mini lab karena memang hanya membutuhkan ruangan yang kecil untuk bisa memulai usaha ini. Ruangan mini lab bisa memanfaatkan ruangan di rumah yang tidak terpakai kalau ada. Yang penting kebersihannya senantiasa  terjaga. Selain itu diperlukan beberapa peralatan lab yang tersedia banyak di toko kimia. dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah usaha ini sudah bisa berjalan. teknik pembuatan bibit relatif mudah untuk dilakukan.
2. Budidaya jamur tiram segar
Waktu yang diperlukan untuk satu musim sekitar 5 bulan. untuk pemula saya sarankan untuk kerjasama dengan petani yang sudah menekuni  usaha lebih lama. caranya yaitu dengan sewa kumbung. Gambaran sederhananya sbb :
asumsi budidaya 5000 baglog
sewa kumbung satu musim        : Rp. 1.500.000
pembelian 5000 baglog jamur   : Rp.  9.000.000
Upah pegawai 5 bulan                 : Rp.  1.500.000
total                                                  Rp.12.000.000
persentase kegagalan dari 5000 log sebanyak 10% = 500 log terbuang
1 log bisa menghasilkan rata rata total  : 0,5 kg
4500 log x 0,5   = 2250 kg
harga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 7000
total omset  = 2250 kg x Rp. 7000  = Rp. 15.750.000
keuntungan 3.750.000 dalam satu musim
atau Rp.750.000 per bulan dengan asumsi kita tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain.
untuk hasil yang lebih memuaskan ada baiknya kita memotong jalur pemasaran tidak melalui agen melainkan dipasarkan langsung ke pasar tradisional, atau bahkan langsung ke konsumen. lebih baik lagi jika ada link ke swalayan/supermarket/hotel. tentu harganya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Bisa diatas Rp 10.000 /kg. tapi tentu butuh usaha lebih.
3. Produksi olahan jamur tiram
Untuk meningkatkan harga jual dan meningkatkan kreatifitas kita tentunya, sangat dianjurkan untuk rajin otak atik membuat olahan jamur tiram semisal keripik jamur, burger jamur, abon jamur  dll.
sumber:
http://organikganesha.wordpress.com/2009/11/01/prospek-usaha-budidaya-jamur-tiram-analisis-usaha/

Analisa Usaha Jamur Tiram

ANALISA USAHA
1. Asumsi-asumsi
  • Usaha jamur tiram skala rumah tangga
  • Periode waktu usaha lima tahun
  • Per satu periode ( 6 bulan) adalah 7500 baglog
  • Prosentase keberhasilan inokulasi = 80 %
  • Rata-rata produksi per baglog = 800 gram
2. Biaya-biaya Usaha
Investasi 
 Kumbung Kapasitas 7.500 baglo
   Rp  8.400.000,
 
 Sewa Lahan 5 tahun                                
7.500.000,
 
 Sprayer            
40.000,
 
 Termometer
  50.000,
 
 Barometer                                      
  150.000,
 
Total Investasi
Rp  16.140.000,
 
Biaya Operasional (per 6 bulan) 
 Baglog 7.500                      
Rp  11.250.000
 
 Fungsisida                         
    12.500
 
 Tenaga Kerja 2 Orang               
600.000
 
 Plastik Kemasan         
50.000
 
 Penyusutan Kumbung 
840.000
 
 Penyusutan Termometer          
5.000
 
 Penyusutan Barometer           
15.000
 
 Sewa Lahan                          
750.000
 
 Transportasi                          
500.000
 
 Pemasaran                          ,
_300.000
 
Total Biaya Operasional                    
Rp  14.322.500
 

3. Perkiraan Pendapatanper 6 bulan
 
  • Jumlah jamur yang dihasilkan : 6.000 x 800  4.800.000 g atau 4.800 kg
  • Bila harga jual jamur tiram Rp 9.000,-/ kg maka pendapatan yang diperoleh = 9.000 x 4.800  =  Rp 43.200.000,-
PROYEKSI LABA RUGI PER TAHUN
KETERANGAN
TAHUN 1
 
A.  PENJUALAN
86.400.000
 
B.  BEBAN POKOK

 
1.Baglog
22.500.000
 
2.Fungisisda
25.000
 
3.Plastik Kemasan
100.000
 
4Tenaga Kerja
2.400.000
 
C.  HASIL USAHA KOTOR (A - B)
61.375.000
 
D.  BIAYA USAHA

 
1Sewa lahan
 1.500.000
 
2Transfortasi
1.000.000
 
3.Pemasaran
          600.000
 
4.Biaya Sewa
3.000.000
 

 
Total Biaya Usaha sebelum

 
Penyusutan dan Amortisasi
6.100.000
 
9.Penyusutan
1.720.000
 
10.Amortisasi

 
E.  TOTAL BIAYA USAHA
7.820.000
 
F.   HASIL  USAHA (C - E)
53.555.000
 
G.  BUNGA
-
 
H.  HASIL USAHA SEBELUM PAJAK (F - G)
53.555.000
 
I.    P A J A K
-
 
K.  HASIL USAHA BERSIH  (H - I)
53.555.000
 
L.  B E P (E/C) 100%
12,74 %
 

Budidaya Jamur Tiram, Per Bulan Bisa Raup Rp1,5 Juta

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh pendapatan uang dari hasil tanaman atau budidaya, jika mampu mengelolanya.

Seperti yang dilakukan Suwarno (50), warga Jalan Pancasila, Gang Pancasila, Lubuk Pakam ini. Ia membudidayakan jamur tiram untuk meraup keuntungan. Saban hari ia rutin memperhatikan termometer yang dipasang di dalam ruang khusus pembuatan rumah budidaya jamur miliknya yang berada di belakang rumahnya.
Kegiatan pemeriksan alat ukur suhu itu, kerap dilakukanya saat kondisi cuaca cerah. Dengan memeriksa termometer, Suwarno yang mulai tertarik membudidayakan jenis Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setahun silam itu, harus mengkontrol kondisi suhu di sana.
Dibutuhkan suhu mencapai 10-20 selsius. Kondisi itu tetap dipertahkannya. Bila suhu di atas ambang tersebut, Suwarno melakukan penyemprotan terhadap seluruh isi ruangan dengan  mengunakan air.
Dengan mempertahkan kondisi suhu di sana, serta dapat mengatur kelembapan 85-90 persen serta cahaya mencukupi, tanaman jamur mulai tumbuh subur. Pertumbuhan jamur tiram mulai terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis  pada basidium. Sedangkan basidium terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak.
Dalam membudidayakan jamur tiram. Suwarno dibantu istrinya Ika Indrani (45). Untuk media budidaya yang dilakukanya adalah media tanam polybag yang disusun di rak-rak. Cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu untuk mendirikan bangunan rumah budidaya.
Bahkan bahanya yang dipakainya cukup sederhana. Batangan bambu dikombinasi dengan tepas dan beratapkan daun nipa. Suwarno dapat mendirikan bangunan  rumah budidaya dengan ukuran 5 meter x 10 meter. Di sana dibuat empat unit rak bertingkat berbahan bambu.
Untuk rumah budidaya yang telah mengisi rak-rak bertingkat. Suwarno cukup mengisinya dengan media tanam polybag yang telah diisi benih jamur tiram. Per media tanam polybag dibelinya Rp3.500 yang diperolehnya dari petani, yang khusus menjualnya. “Media tanam polybag, sudah ada yang menjualnya. Kita tinggal membeli serta membudidayakan tanaman jamur tiram,” bilangnya.
Biasanya media tanam ploybag berisi serbuk gergaji kayu yang terlebih dahulu dilakukan sterilnisasi (dikukus hingga suhu tertentu). Kemudian dimasukkan ke dalam plastik, kemudian diberikan benih jamur tiram.
Setelah seminggu, jamur biasanya akan terbentuk tubuh rumpun jamur dan sudah ada yang siap dipanen. Umur jamur dari “singit” atau bakal jamur sampai panen sekitar 3 hari. Ciri serta umur panen jamur tiram, adalah rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen.
Pendapatan Suwarno akan bertambah sekitar Rp1,5 juta per bulan. Pasalnya sekali panen dihasilkan jamur tiram sekitar 6 kilogram (kg) per tiga hari, dengan harga sekitarnya Rp25 ribu per kilogram. Meski harga jamur tiram mengiurkan, Suwarno belum berani menjual jamur tiram produksinya ke pasaran, karena terbentur dengan stok.
Sampai saat ini, jamur tiram produksinya hanya mampu menutupi pasar untuk wilayah lingkungan tempat tinggalnya. Itupun tidak mampu terpenuhi semuanya.
“Peminat jamur ini banyak. Hasil penjualan jamur tiram lumayan untuk menambah pendapatan keluarga,” paparnya.
Padahal permintaan jamur tiram untuk wilayah Lubuk Pakam cukup tinggi. Namun stok jamur tiram terbatas. Keterbatasan stok itu karenakan belum membudayanya usaha penangkaran jamur yang berwarna putih menyerupai tiram itu pada warga. (btr)
—-
Siapkan Sarana produksi 
Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya sehingga dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri).
Hal lain yang penting adalah menjaga lingkungan pertumbuhan jamur tiram terbebas dari mikroba atau tumbuhan pengganggu lainnya.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram.
Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalam rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat dengan kelembaban 60% – 80%. Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%.Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur di antaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong. Jika ingin berhasil memang harus lengkap menyiapkan sarana produksinya. (net/jpnn)
untuk info budidaya juga dibisa di lihat di sini...